
Oleh Mujahid Nur, Pengurus Komisi Infokom MUI
Pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua. Wabah ini telah meluluhlantahkan nyaris segenap lini kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan, dan sosial. Di Indonesia, merujuk pada data terbaru per 18 Desember 2021 yang dikeluarkan oleh situs resmi covid.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 berjumlah 4.260.380 jiwa, pasien sembuh berjumlah 4.111.464 jiwa, dan pasien meninggal sebanyak 143.998 jiwa.
Salah satu karya cendekiawan Muslim Abad Pertengahan yang mendokumentasikan tentang wabah dan cara menyikapinya adalah al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani (1372- 1449) dalam karyanya yang sangat fenomenal di bidang ini, berjudul Badzlu al Maun Fi Fadhli al Thaun. Wabah, menurut Ibnu Hajar, hendaknya menjadi momen untuk manusia merenungi penciptaan dan tanggung jawab dirinya di dunia. bagaimanapun, setiap peristiwa merupakan ketetapan Allah ﷻ.
Dalam dimensi spiritual, menurut Ibnu Hajar, wabah sudah sepantasnya menjadi pengingat, bahwa selalu ada kesempatan tobat nasuha, memohon ampunan kepada Allah ﷻ. Hal ini bisa diterapkan dengan memperbanyak ibadah, dzikir, dan munajat.




Komentar